Jumat, 11 Desember 2009

Makna Janjian Dulu dan Sekarang

Janjian kalau boleh diuraikan secara agak ilmiah dikit adalah getting commitment kita terhadap sesuatu, bisa terhadap orang atau tugas. Artinya kalau kita sudah buat janji, apapun yang terjadi harus ditepati pak Ustad bilang “janji adalah hutang”. Gw coba membawa makna janjian sekarang ke masa dulu, dimana pada masa sekarang media untuk membuat janji amat sangat mudah, ada telepon (fixed or cellular/HP), email dan berbagai social networking yang lain (Facebook, Twitter, Friendster etc.) yang sifatnya bisa langsung update saat itu juga. Trus dulu klo janjian pake apa?

Ortu gw pernah cerita katanya waktu jaman “kenalan” dulu, kan lagi kuliah tuh di kota yang berbeda pula, mereka tidak pernah ada masalah dengan “janjian” padahal cuma dengan mengandalkan surat (telepon di kost nya dulu sibuk terus dipake rame-rame), makanya mereka sangat berterima kasih sama tukang pos. HP ? he he he masih jadi barang langka, telepon cellular yang ada saat itu katanya mirip alat komunikasi yang digunakan militer kalau lagi perang (kayak di film perang) ukurannya yah segede box tissue lah dengan antena yang menjulang ke langit, dan itupun sangat mahal sekali dan kalaupun kebeli gak mungkinlah untuk dibawa-bawa, he he he mau perang dimana non ! Orang bilang namanya telepon mobil (mobile telephone), pokoknya pada saat itu orang akan kelihatan lebih keren kalau dimobilnya bertengger telepon mobil he he he ngelantur kemana-mana. Kita masuk jalur lagi, ortu gw katanya bisa ketemuan disuatu tempat dengan jam yang mendekati tepat hanya dengan janjian lewat surat ! Padahal kalau pake surat kan perlu waktu atau selama surat dalam perjalan mungkin kan bisa ada perubahan janji, tapi kok mereka bisa sih ? Kenapa jadi banyak nanya !

Soalnya kalau sekarangkan kita dengan mudahnya mau janjian dimanapun, kita tinggal menuju ke suatu tempat tujuan (tanpa menunjukkan tempat yg spesifik pun gak masalah), setelah sampai di tempat yang dituju, tinggal ambil HP maka dengan 1 atau 2 jurus langsung bisa ketemu that’s simple. Makanya banyak orang pada saat ini kalau ketinggalan HP… weeeh ibaratnya “Separuh Jiwaku Pergi”, lumpuh entah apa yang mau dilakukan, duh segitunya.

Balik lagi ke soal janjian jaman dulu, menurut gw ada sesuatu yang mesti dicermati mungkin kuncinya adalah masing-masing pegang commitment terhadap apa yang telah mereka janjikan. Trus pada saat mereka membuat janji berarti mereka sudah membuat planning jauh-jauh hari dan mereka commit terhadap rencana itu (commit yang tidak sekedar komat-kamit J).

So, mereka itu sudah membuat perencanaan (Plan), merealisasikan rencananya (Do) dan komit gitu (Commitment). Menurut gw itu bisa menjadi pelajaran berharga buat gw, mungkin waktu dulu mereka sudah terbiasa selalu berencana setiap akan melakukan sesuatu, sampai sekarang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka terbiasa untuk selalu berencana pada saat akan melangkah dan selalu melihat beberapa step kedepan pada saat akan mengambil keputusan. Gw bisa nggak yah ? Gw harus bisa, gw harus belajar untuk itu, doain ya Mah, Yah. Sayang selalu (imaamz)

Tidak ada komentar: