Selasa, 19 Januari 2010

S.E.N.I

Sebagai tahap pendewasaan dalam menulis, (mode off : gue ; mode on : saya) saat ini saya coba nulis sesuatu yang agak serius semoga bisa dipahami. Ya, saya mau coba bahas mengenai ketertarikan saya terhadap seni, menurut literatur di WIKIPEDIA : “Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta)”.

Waduh ternyata, sumpeh beyat euy untuk bisa memahami tulisan di atas, yang penting gaya dulu deh ada sumber literaturnya gitu ha ha ha. Kan yang namanya karya tulis biasanya harus jelas nara sumbernya dari mana (Cuma itu doang sih, dan pastinya gak ada hubungannya sama cerita yang mau diceritakan ini). Untuk selanjutnya kita setting dulu (mode off : serius ; mode on : ngawur !).

Balik ke habitat yang mau gue certain, ketertarikan gue terhadap nyang namanya seni kalau tidak salah sih sejak dari kecil yah. Konon menurut cerita, awalnya pas gue bisa pegang pensil dan obyek penderitanya adalah dinding rumah. Dan menurut cerita pula, gue membuat coretan di dinding rumah hampir sekeliling rumah dengan tinggi coretannya mirip-mirip tinggi badan gue saat itu. Wehhh gue pengen lihat tuh maha karya gue waktu kecil wua kak kak, sayang tidak ada dokumentasinya. Mungkinkah beraliran naturalis, realis, abstrak atau vandalism (kayaknya ini yg paling pas). Awalnya sih katanya, suka dilarang gak boleh “ngelukis” di dinding, tapi lama-lama bosen juga kali. Akhirnya dibiarin saja sampai penuh semua dinding, baru deh di cat ulang. Dan biasanya belum juga tukang catnya pergi, sketsa lukisan sudah mulai Nampak dikit-dikit sebagai cikal bakal maha karya gue yang fenomenal berikutnya wesewesewes. Dari media dinding terus beralih ke media kertas, dan seperti biasalah disitu belajar mewarnai, menggambar dan terus berlanjut sampe sekarang yang ada tugas melukis dengan media kanvas dengan cat acrylic yangsampesekarangbelumselesaidikerjakan, kapan dong selesainya, ya gak tahu, makanya kerjain dong (ada tuh yang suka marah-marah gitu).

Tapi kalau gue baca ulang tulisan di atas, itu sih bukan seni yah terserah deh ha ha ha.

Seni yang lain tentunya seni suara dan music, seni suara biasalah pasti semua anak kecil suka belajar nyanyi-nyanyi dan mulai dikenalin dengan alat music. Kalau gak salah waktu kelas 3 SD, gue ikutan les biola. Kenapa biola yang dipilih, kata emak gue biola itu bagus untuk melatih konsentrasi (emang gue gak konsen yah, tau deh). Kalau diinget-inget susah juga belajar biola, rasanya baru pegangnya saja sudah pegel apalagi waktu itu kan gue masih imut (ha ha ha amit-amit, tapi bisa dibuktikan ortu gue punya koleksi foto2 gue lagi kecil). Padahal saat itu biolanya sudah pake yang kecil, tapi dengan usaha keras dan dorongan yang keras dari emak gue he he he mesti didorong-dorong tuh, gue tetep ngikut les. Dan akhirnya bisa pentas juga pada acara sekolah (pentas seni) kalau gak salah di TIM, waktu itu main berdua (cewe, lupa namanya) lagunya : Ambilkan Bulan… gak tahu itu judul lagunya atau bukan, pokoknya penciptanya itu Bp. AT. Mahmud. Gue inget bener tuh, karena waktu acara itu beliau juga hadir, dan gue dapet selamat dari beliau. Foto-fotonya masih lengkap dengan wajah innocent nya whuahaha. Dari sinilah gue mulai kenal sama yang namanya : A7X, Green Day, Coldplay, Marron Five, Slipknot…. terus-terus klo ngeboong jangan tanggung-tanggung ha ha ha.

Main biola akhirnya gak berlanjut, sekitar kelas 4/5 SD gue mulai tertarik sama gitar, gue dibeliin gitar akustik dan saat itu baru bisa gonjreng-gonjreng saja. Dan mulai agak-agak serius belajar yah sekitar kelas 7, saat itu makin tertarik pada saat apa pensi di Labsraw kayaknya asyik banget bisa pentas disitu. Gue coba belajar gitar, guru gue mas Adith namanya, dia main gitarnya oke banget. Belajarnya gak lama sih, abis jadwalnya banyak bentrok sama… main ha ha ha. Gue belajar dasar-dasarnya main gitar dan sisanya nyoba-nyoba sendiri lah sama nanya-nanya temen. Tapi suatu saat gue harus les lagi harus belajar banyak lagi gak tahu kapan-kapannya, apa nunggu UN dulu?

Kesimpulannya, buat gue seni itu sangat menyenangkan itu merupakan bagian dari penyemangat hidup, hidup menjadi lebih berwarna. Apapun itu seni yang bisa dikuasi, kalau dinikmati dan ditekuni bisa menjadi penyeimbang dalam hidup ini… bener nih ? ngutip dari mana ini ? [kautsar’jan10].













Nah ini gue pas pensi lagi main. Gakdeh ini sih Slash, dewa mainnya

Tidak ada komentar: